Kamis, 26 September 2013

Kakek Jenius



Pagi itu sebuah kabar datang tak disangka dan sangat mengejutkan keluarga kami. Sebuah telepon berdering berpuluh – puluh kali sebelum ibuku mengangkatanya, sebelum ibuku menjatuhkan teleponya lalu pingsan.
***

Keningnya selalu berkerut wajahnya yang tua tak mengendorkan semangatnya untuk bangun pagi. Ia selalu duduk di sana pada sebuah halaman panti yang luas itu. Hobinya di pagi buta seperti ini selalu sama, duduk di kursi malas sambil menikmati segelas teh yang selalu disediakan oleh petugas panti. Salah satu kegiatan favoritnya mengisi TTS, baginya itu adalah hal yang sangat menyenangkan. Lebih menyenangkan dari cucu dan anak – anaknya yang tidak pernah menjenguknya ke panti. Walaupun umurnya sudah 90 tahun. Tapi, ia tidak pernah merasakan pikun ia menganggap dirinya lebih jenius dari Einstein. Bahkan dalam seminggu ini ia sudah menghabiskan 25 buku TTS yang terus diisinya sampai habis. Sampai pada suatu hari penjaga panti merasa kakek ini sangat jenius.
“ Kakek, apasih enaknya mengerjakan TTS ini” Tanya petugas panti.
“ Kamu belum saatnya untuk tahu. Bukan saya senang karena gambar sampulnya diisi oleh para gadis – gadis yang telanjang itu. Tapi, belajar tidak harus di sekolah kan?” Ucapnya sambil membenarkan letak duduknya.
Sudah seminggu ini TTS yang dikerjakannya belum selesai juga. Entah apa yang dipikirkanya, sebuah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawabnya. Minggu – minggu ini perilakunya juga sangat aneh selalu mondar – mandir tidak jelas dari kamar satu ke kamar lainya; dari teras satu ke teras lainya. Ia bingung bukan karena dia kangen dengan cucu dan anaknya. Barangkali jika ia menjawabnya akan terjadi sesuatu pada dirinya.
Malam itu, panti gempar semua orang berteriak tak jelas. Seperti kesurupan tapi bukan kesurupan. Semua tertuju pada kamar kakek, kamar yang dipenuhi oleh buku TTS itu sekarang ramai. Orang – orang berkerumun melihatnya , mereka sepertinya takut untuk menyentuhnya. Kakek paling jenius itu mulutnya mengeluarkan darah. Tangan kanan nya masih memegang pensil sementara buku TTS nya juga berlumuran darah. TTS sudah terisi penuh. Namun, ada yang janggal kala itu. Empat kotak mendatar sudah terisi. MATI.

Rabu, 11 September 2013

PEDAS EVENT VII - Lomba Menulis Fiksi Mini (LMFM)

PEDAS EVENT VII - Lomba Menulis Fiksi Mini (LMFM), DL: 30 Sept 2013, Pukul 21.00 WIB


Hai, Sobat PEDAS!

Grup PEDAS kembali menggelar satu program besar, yaitu PEDAS EVENT VII - Lomba Menulis Fiksi Mini (LMFM). Kali ini kami mencari 120 naskah fiksi mini untuk 3 kategori. Jadi, akan dipilih 40 naskah dari tiap kategorinya. Naskah akan diterbitkan menjadi buku secara indie oleh PEDAS Publishing.


TEMA: BEBAS (tema apa saja boleh, sesuai kategori yang dipilih)


KATEGORI:

A. Genre Horor (Kode GH)
B. Genre Romantis (Kode GR)
C. Genre Komedi (Kode GK)


Syarat Administrasi:

1. Anggota Grup PEDAS-Penulis dan Sastra >> https://www.facebook.com/groups/Pedas2011/ (wajib);

2. Follow Blog PEDAS >> https://www.sobat-pedas.blogspot.com (jika punya blog);

3. Follow Twitter @mamavanenbas dan @pedascabe (jika punya Twitter);

4. Like FanPage PEDAS >> https://www.facebook.com/PedasPenulisDanSastra  (wajib);

5. Share/tag/mention informasi ini minimal ke-10 sahabat FB-mu (wajib). Lebih banyak lebih bagus.



Syarat Teknis:

1. Tiap peserta boleh mengikuti semua kategori, maksimal 1 naskah tiap kategori;


2. Naskah cerita diketik menggunakan Microsoft Word (2003/2007), jenis kertas A4, jenis huruf Arial 12 pt, spasi 1,5, justify, dengan batas atas-bawah-kiri-kanan 3 cm;


3. Panjang cerita: 250--400 kata (di luar judul dan biodata) >> tidak boleh kurang dari 250 kata tidak boleh
lebih dari 400 kata!


4. Naskah merupakan karya sendiri (bukan saduran, apalagi copas/plagiat milik orang lain!). Belum pernah dipublikasikan lewat media apa pun. Jika pernah dimuat di blog pribadi, harus ditulis ulang, tidak boleh persis sama.


5. Naskah tidak sedang diikutkan lomba lain.


6. Tidak diperkenankan memasukkan unsur SARA dan porno.

7. Naskah harus dilengkapi dengan judul di awal naskah.

Di akhir naskah tuliskan biodata, terdiri atas:

- Nama asli: .... (wajib)
- Nama pena: ..... (kalau ada)
- Nama dalam buku: .... (wajib)
- Nama dalam sertifikat: .... (wajib)
- Akun Facebook: .... (wajib)
- Alamat e-mail:...(wajib)
- Akun Twitter: ....(kalau ada)

Jadi, naskah dan biodata semua ditulis dalam satu file (tidak dalam file terpisah!).


Tidak perlu cantumkan foto di dalam naskah.


8. Naskah dikirim dalam bentuk lampiran (attachment), bukan di badan e-mail. Badan e-mail kosongkan saja. Kirim naskah ke alamat e-mail berikut, sesuai kode kategori yang diikuti:

- GH, ke e-mail: pedas_edib@yahoo.com
Cc: pedas2012@rocketmail.com

- GR, ke e-mail: pedas_friscasanty@yahoo.co.id
Cc: pedas2012@rocketmail.com

- GK, ke email: kiky_pedaszone@yahoo.co.id
Cc: pedas2012@rocketmail.com


9. Subjek/judul e-mail: PEDAS Event VII – Kode kategori – Nama penulis

   Contoh: Pedas Event VII – GH – Elisa Koraag


10. Tenggat waktu (deadline): 30 September 2013, Pukul: 21.00 WIB


PERHATIKAN: 

1. Cc ke pedas2012@rocketmail.com adalah wajib dan harus dikirim sekaligus bersama e-mail utama. Tidak kirim Cc, otomatis peserta dianggap gugur.

2. Tidak melayani pengiriman ulang e-mail dengan alasan revisi atau ada yang kurang/salah di dalam naskah. Kirim e-mail cukup satu kali.

3. Kecuali apabila ternyata e-mail tidak sampai ke panitia, boleh kirim ulang dengan catatan harus forward dari e-mail yang dikirim sebelumnya, bukan berupa e-mail baru (sebagai bukti sebelumnya memang sudah pernah kirim tapi tidak sampai).


Unsur Penilaian:

1. Kelengkapan syarat administrasi: 15%

2. Kelengkapan syarat teknis: 15%

3. Kesesuaian tema: 20%

4. EYD dan tata bahasa: 25%

5. Isi/jalinan cerita: 25%.



Jadwal:

- Periode lomba: 10--30 September 2013

- Update peserta: 20 September dan 2 Oktober 2013 (dua kali)

- Penilaian: 2--14 Oktober 2013

- Pengumuman pemenang dan kontributor terpilih: 15 Oktober 2013.



Hadiah untuk tiap kategori:


Juara I:
Sertifikat cetak, Pulsa 50 ribu, 1 eksemplar buku bukti terbit, Voucher Paket II PEDAS Publishing senilai Rp 300.000;

Juara II:
Sertifikat cetak, Pulsa 25 ribu, 1 eksemplar buku bukti terbit, Voucher Paket II PEDAS Publishing senilai Rp 200.000;

Juara III:
Sertifikat cetak, Pulsa 25 ribu, 1 eksemplar buku bukti terbit, Voucher Paket I PEDAS Publishing senilai Rp 150.000.

Semua kontributor mendapatkan Voucher Rp 100.000 untuk Paket II PEDAS Publishing.

Semua kontributor mendapatkan e-certificate.

* Masa berlaku semua hadiah paket penerbitan maksimal 6 bulan.


Harga Paket PEDAS Publishing bisa di cek di: http://sobat-pedas.blogspot.com/2013/06/pedas-publishing.html.


Karena diterbitkan secara indie oleh PEDAS Publishing, tidak ada royalti, tapi setiap kontributor berhak mendapatkan potongan harga Rp 6.000 (sebagai ganti royalti) untuk setiap buku yang dibeli.


Update peserta dan informasi seputar lomba bisa dicek di Grup PEDAS dan FanPage PEDAS.


Salam,
TIM DAPUR PEDAS

Kamis, 25 Juli 2013

Mengenang 91 tahun Lahirnya Si Binatang Jalang

91 tahun lalu tepatnya Medan 26 Juli 1922 seorang anak manusia lahir. Kelak dia akan menjadi seorang sastrawan dan pelopor besar di bidang sastra indonesia yaitu pelopor 45 dengan tema yang sangat menggebu - ngebu. Julukanya adalah si binatang jalang dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi.

Dalam Hidup nya dia adalah seorang penyair yang  asing dan terpinggirkan dengan karya - karyanya yang katanya menjiplak dengan karya orang luar negeri. Tapi, hal itu dibantah oleh CA sendiri dengan pendirianya yang teguh dan kuat. Pada umur 18 tahun dia keluar dari sekolah MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) karena pada umur 15 tahun ia sudah bertekad menjadi seorang seniman. Bahkan kehidupan cintanya juga tak mulus.

'Jalang'-nya puisi Chairil juga sebuah perlawanan thd garis kebijakan penjajahan Jepang, yg menjadikan seni alat propaganda.Chairil mendobrak itu, sbg Revolusi mendobrak 'jaman normal'. Sebab di balik ke-normal-an itu, ada represi.

Menurut STA, "Sajak2 Chairil Anwar sekadar rujak belaka: bagus utk menghilangkan kantuk tp kl dimakan berlebihan bikin perut mulas." :). Tapi,  Di luar kisah cintanya, kontroversi karyanya, dsb, Chairil diakui sebagai penyair besar hingga hari wafatnya diingat sebagai Hari Sastra.

Ia meninggal pada umur 26 tahun pada tanggal 28 April 1949 disebabkan karena ia sering mabuk mabukan dengan hidupnya yang tidak teratur.Dia memang telah mati tapi dia selalu hidup di diri kita masing masing. Cita - citanya sudah terkabul ingin hidup 1000 tahun lagi bukan dengan fisiknya tapi dengan karya - karya besarnya yang ia ciptakan.

Demikian  sekelumit cerita saya tentang chairil anwar karena saya memujanya karena saya adalah mencintaiya dengan berbagai karya - karya yang ia miliki.






Sabtu, 29 Juni 2013

Menulis Itu menyehatkan lho.

Ayo Menulis!"

"Orang yang memiliki kebiasaan menulis memiliki kondisi mental lebih
sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya. "
-- James Pennebaker, Ph.D., dan Janet Seagal, Ph.D., University of
Texas, Austin, dalam Journal of Clinical Psychology.

"AYO BELAJAR!", begitulah perintah orang tua terhadap anaknya ketika
sang anak ketahuan sedang asyik menonton televisi atau bermain game.
Kalimat generik dari orang tua mana pun, bahkan hal serupa pernah
kita alami ketika kita masih kanak-kanak. Namun, rasanya kita jarang
mendengar atau bahkan tak pernah ada orang tua yang menyuruh anaknya
untuk menulis? "Ayo menulis!", pernahkah Anda mendengarnya?

Betul, menulis. Tak lazim memang perintah itu. Bagi anak-anak yang
masih terbatas kemampuan menulisnya pasti akan mendelik. "BT ah"
mungkin kalimat itu yang akan keluar dari mulutnya. Lagi pula,
jangankan anak-anak, orang dewasa pun pasti akan kesulitan untuk
diberi perintah seperti itu. Menulis?

Betul, menulis. Sederet kalimat akan meluncur. Bila semua orang bisa
menulis, tentu negeri ini akan penuh dengan karya sastra. Mungkin
juga sastra tidak akan ada lagi, kalau semua orang bisa menulis,
apalagi dengan kalimat yang indah dan berirama layaknya pujangga.
Menulis memerlukan keterampilan tersendiri. Benarkah demikian?

Tidak juga sebenarnya. Pada dasarnya setiap orang dapat melakukan
kegiatan tulis-menulis, bahkan secara menyenangkan. Tak ada
keterampilan atau keahlian khusus dalam menulis. Anda mungkin
mengenal nama Rachmania Arunita. Dia adalah perempuan muda pengarang
novel remaja best seller, `Eiffel, I'm in Love'. Rachma mengaku pada
awalnya tidak suka menulis. Tapi ketika guru bahasa Prancis
mewajibkan murid-muridnya untuk membuat sebuah karangan, dia mulai
ketagihan menulis. Rachma berkisah, awalnya ia sering melakukan
plagiat alias menjiplak tapi ketahuan. Rachma pun kena omel dan
dihukum untuk membuat PR mengarang. Tak diduga, hasil karangannya
mendapat acungan jempol gurunya bahkan dipuji di depan kelas. Mulai
dari situ Rachma pun ketagihan menulis hingga akhirnya ia menelurkan
novelnya yang ternyata meledak di pasaran. Bahkan kemudian diangkat
dalam film dengan judul yang sama.

Persoalan lain yang kerap mengganggu proses menulis adalah soal
mood. Lainnya? Fasilitasnya tidak tersedia dengan lengkap, seperti
komputer, laptop atau lainnya. Ah, itu sih alasan klasik. Lihatlah
Agatha Christie, pengarang novel misteri terkenal. Anda mungkin bisa
membayangkan susahnya orang menulis saat itu, di zaman tahun 1920-
1930an. Namun dengan segala keterbatasan peralatan, lahir novel-
novel berkelas dunia dari Agatha Christie, Ngaio Marsh, Sir Arthur
Conan Doyle dan seabreg pengarang top lainnya.

Jadi sesungguhnya yang paling penting untuk menulis ialah niat dari
awalnya. Kesungguhan tanpa dimulai dengan niat pada awalnya, tentu
tak akan terlaksana dengan baik. Orang bijak bilang bahwa cara yang
paling sederhana untuk menumpahkan isi hati dan pikiran adalah
dengan menulis, karena bila tidak, ia seperti sebuah saluran, suatu
saat tersumbat dan meledak.

Seorang wanita bernama Dewi Hermayanti dalam suatu milis
menceritakan unek-uneknya. Dewi mengatakan, "Kadang-kadang perlu
rasanya untuk mengeluarkan apa yang ada di hati lewat tulisan.
Apalagi rasanya sudah menyesak di dada. Cuma apa yang harus ditulis,
bingung tidak tahu mau nulis apa, tapi rasanya memang perlu
menulis. Aneh memang. Tapi begitulah, Andai saja otak kita punya
tombol print mungkin gampang saja mengeluarkan isi otak kita.
Tinggal pencet print terus select subject, langsung keluar deh apa
yang mau kita ungkapkan dalam tulisan. Sayang, otak kita cuma bisa
memerintah si tangan untuk bergerak sesuai yang diperintahkan. "

Terkesan dengan unek-unek tersebut, Pak Hernowo dari Penerbit Mizan,
menanggapi posting Ibu Dewi. Dia pernah melakukan studi kecil-
kecilan tentang kegiatan menulis. Selama melakukan studi itu, nah
ini yang penting, ia kemudian bertemu dengan Psikolog Pennebaker
yang menganggap menulis dapat mengatasi depresi. Menulis itu dapat
menyehatkan tubuh dan jiwa. Pennebaker meniru tradisi confession
dalam agama Katolik dan menerapkannya pada pembuatan catatan harian.
Bahkan seorang penulis kondang, Fatima Mernissi, juga bilang bahwa
menulis setiap hari dapat mengencangkan kulit wajah. Hernowo pun
bercerita bahwa ia bertemu dengan ahli linguistik bernama Dr.
Stephen D. Krashen. Penelitiannya menunjukkan bahwa menulis dapat
memecahkan problem-problem diri. Katanya, menulis itu menata
pikiran. Jadi, kalau kita dapat menata problem kita, bisa jadi
problem kita bisa hilang. Dan dia juga membuktikan bahwa menulis dan
membaca itu tidak dapat dipisahkan. Membaca itu memasukkan, dan
menulis itu mengeluarkan. Demikian Hernowo menjelaskan dalam
postingnya.

Keampuhan menulis tidak saja dialami Hernowo dalam penelitian kecil-
kecilannya itu. Dari seberang sana, tepatnya di Amerika Serikat,
Joshua M. Smyth, psikolog dari Syracuse University lebih jauh lagi
menyatakan menulis dapat menghasilkan perubahan pada sistem imunitas
dan hormonal dalam merespons beban stres, dan meningkatkan hubungan
dan kemampuan kita menghadapi stres.

Contohnya, ada juga. Dia adalah Debra Van Wert, 44 tahun, dari
Rochester, New York, setelah menderita Pre-Menstrual Syndrome (PMS)
atau sindrom menjelang menstruasi selama lebih dari satu dekade,
Debra mulai mencatat gejala-gejala yang dialami tubuhnya. Debra
mengatakan, "Dengan membuat catatan, saya dapat mengantisipasi fase-
fase hormonal dan mengidentifikasi minggu kapan saya berada pada
kondisi paling fit dan paling buruk."

Kegiatan menulis tidaklah dimaksudkan untuk menjadi sastrawan besar,
tapi paling tidak punya manfaat bagi kesehatan. Sebagaimana dikutip
dari Majalah Reader Digest Indonesia, April 2005, berikut adalah
sejumlah keuntungan dari menulis:

MENGURANGI BERAT BADAN. Para peneliti dari Women's Health
Initiative menarik kesimpulan bahwa catatan harian tentang makanan
yang dikonsumsi membantu menimbulkan kesadaran tentang konsumsi
kalori dan asupan lemak. Dan jika Anda mengetahui seberapa banyak
yang telah dilahap, akan lebih mudah menguranginya.

MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR. Ilmuwan di Temple University menemukan
bahwa wanita yang menuliskan pengalaman traumatisnya – seperti
pemerkosaan atau kecelakaan lalu lintas yang parah - ternyata jarang
mengalami sakit kepala, susah tidur, dan gejala depresi dibandingkan
mereka yang tidak mau menuliskannya.

MELAWAN PENYAKIT. Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2002 di
Ben-Gurion University, Israel, disimpulkan bahwa mereka yang
menuliskan sebuah kejadian yang menjadi beban pikiran, akan
mengurangi frekuensi kunjungan mereka ke klinik pengobatan selama l5
bulan ke depan.

MENGURANGI STRES. Sebuah studi di Chicago Medical School menemukan
bahwa ketika penderita kanker yang kurang diperhatikan keluarganya
menuliskan tentang penyakit yang diderita selama 20 menit setiap
hari, mereka jadi jarang mengalami stres selama enam bulan
berikutnya.

Nah, mengapa Anda tidak menyiapkan pulpen dan kertas untuk mulai
menulis sejak sekarang. Karena ternyata menulis bukan hanya
menyenangkan, tapi juga menyehatkan lahir dan batin. Bahkan bisa
jadi Anda dapat menangguk untung karenanya. Dan, jangan lupa, bila
suatu saat Anda sakit, setidaknya satu resep sudah di
tangan: "menulis". Ini bukan sekedar lelucon. Penelitian telah
membuktikannya. So, tunggu apa lagi? Ayo Menulis!

Rabu, 15 Mei 2013

Hari ke 30 : Keluarga Baru

Ini mungkin sudah 1 bulan, mungkin dari 60 hari kebersamaan kita. Segala rasa yang kita lalui akan menjadi sebuah kengangan tak akan terlupakan. Asem, manis, pahit dan segalanya itu adalah penikmat untuk hari yang kita lalui bersama. Jika pertemuan itu perlu dirayakan maka rayakanlah.

Dari sini saya selalu ada ketakutan - ketakutan ketika nanti KKN ini sudah selesai. Tak akan pernah lagi jemput - jemputan sama paketu, Dengar kata sesak dari Rizka, judesnya si Raisha atau kekonyolanya Sudar serta Mbak Septi yang kadang kadang suka nelpon dengan gaya khasnya. Tentunya dengan gayanya Mbak Tin dengan sifat keibuanya atau sok santainya Tyo. Mungkin yang paling ngena disini ialah tingkah polah sigung - sigung nakal anak - anak kecil disana. Ah semuanya bakalan menjadi cerita yang tak akan pernah usai jika diceritakan.

Satu bulan kita bersama anggap saja ini adalah keluarga baru. Keluarga yang mempunyai berbagai macam sifat yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya. Keluarga yang harmonis tanpa ada permusuhan karena perdamain akan selalu tercipta ya hanya untuk kita dan selamanya. Keluarga ini akan tercipta selamanya hingga entah dan enyah.

Jika kita tua nanti dan hidup masing masing maka ingatlah hari ini

Tiup lilin huuffttt

Cerita ini belum usai